Friday, March 12, 2010

Orang Miskin dilarang Sakit


Gara-gara kemarin habis jenguk istri siboss yang sedang sakit akibat usus buntu di rumah sakit, sekarang ane jadi tau bahwa sehat itu mahal. Kenapa ane bisa bilang begitu baru berapa hari kurang lebih 4 hari mulai hari selasa kemarin biaya yang ditanggung sudah mencapai 11 juta. Woo........nilai yang sangat fantastis untuk ane 4 hari sudah bisa menghabiskan segitu itupun belum bayar dokter yang mengoperasi.Menurut boss ane untuk biaya dokternya harus bayar dua, satu yang bedah dan satu yang anastesi(bius, tulisannya bener ga ya??).

Coba dibayangkan orang yang penghasilannya lebih kecil dari itu, misalnya aja tukang becak or sapa saja, mungkin bisa ane sendiri. Klo dengan biaya yang segitu gedenya untuk suatu pengobatan berarti orang-orang yang berpenghasilan yang pas-pas an kayak ane ini g boleh sakit yang lumayan parah, apalagi yang berpenghasilan dibawah ane g boleh sakit sedikitpun.

Dulu pernah ane sakit beberapa hari tapi penyakitnya lupa sengit ane sih cikungunya, gejala sih mirip demam berdarah cuman dibadan sakit semua. Untung saat itu langsung ketauan. Biaya yang harus ane keluarkan untuk cek, obat dan lain-lain dalam sehari sebesar 450 ribu, woo... untungnya cuman 1 hari dirumah sakit habis itu pulang hehehe.

Gila biaya kesehatan dinegara Indonesia tercinta ini mahal sekali ya. Pas kemarin juga ada yang sampaikan unek-unek, ada saudaranya yang masuk rumah sakit dia menggunakan kartu gakin. Kartu gakin itu digunakan untuk warga miskin untuk memberi keringanan dalam berobat. Nah sudah menggunakan kartu gakin sama masih ada dimintain biaya yang aneh-aneh. Yang lebih gila lagi katanya suruh beli madu yang harganya sampai 200rb gila.

Mungkin itu sedikit gambaran bagaimana pelayanan kesehatan di Indonesia. Sebuah pelayanan kesehatan yang dijadikan bisnis untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Bukankah pelayanan kesehatan berfungsi untuk meyelamatkan jiwa-jiwa yang perlu pertolongan kesehatan bukan menjadi sapi perah oknum-oknum dipelayanan kesehatan. Mungkin ada sebagaian kecil yang masih punya hati nurani di Negeri ini, tapi jauh lebih banyak yang tidak mempunyai hati nurani.

No comments:

Post a Comment