Ini sebenarnya rencana saya untuk memenuhi target saya, cuman beberapa hari yang lalu mertua saya geger agar ane cepet-cepet beli rumah. Ya sebenarnya saya sih setuju-setuju aja, apalagi mau dibantu bayar. Cuman yang jadi pemikiran kedepan adalah rencana untuk membeli rumah adalah prioritas yang nomor sekian dalam hidup saya saat ini.
Bukan berarti saya tidak ingin punya rumah dan bukan berarti saya di tinggal di PMI alias Pondok Mertua Indah, melainkan faktor uang disini yang berperan, karena jika dihitung untuk membeli rumah dengan gaji yang sekarang sangatlah kecil untuk membeli rumah dengan harga di atas 160juta. Apalagi rata-rata harga di perumahan diatas 160juta untuk tipe 38 saja. Padahal kemarin ada yang menawari dengan harga diatas 200juta, bueh jadi pusing ane hiks..hiks.. Jadi prioritas untuk membeli ruamh jika tabungan sudah mencukupi untuk uang mukanya dan bayar cicilan barulah nanti sya huting.
Nah masalah mucul beberapa hari yang lalu, seperti apa yang saya bicarakan diatas. Say disurh membeli rumah dan akan dibantu pembiayaannya, cuman yang bikin tidak suka adalah dengan terburu-buru. Karena pengalaman dengan terburu-buru maka hasilnya tidak akan bagus. Beberapa hari ini saya dan istri mencari info tentang perumahan dan tanah yang dijual, untuk menyenangkan hati mertua tentunya heheheheh.
Setelah ada info perumahan yang baru dan lokasi yang bagus pula dengah harga yang lumayan. Saya dan istri menuju kesana untuk survey tempatnya dan bertemu dengan agennya disana. Sang agen memberikan penjelasan pajang lebar tentang perumahan yang dijualnya dengan gambaran yang menarik tentunya untuk mendapatkan client untuk membeli. Setelah sampai pada model pembiayaan rumah der...............apa yang saya perhitungakan benar-benar terjadi. Ternyata apa yang saya hitung semalam dengan harga menggunakan KPR untuk bayar tiap bulannya melebihi ekspetasi yang saya harapkan.
Untungnya ane dan istri hanya bertanya-tanya dahulu untuk mendapatkan informasi. Sebenarnya istri saya sangat berharap untuk mendapatkannya cuman dengan kondisi yang ada dan pertimbangan kedepan kliatannya harus ditunda dahulu. Apalagi pertimbangan ibu mertua saya lebih rasional di bandingkan dengan pemikiran ayah mertua saya, yang terkadang kurang perhitungan hehehe.
Karena masih penasaran dengan methoda perhitungan KPR dengan perhitungan yang saya lakukan maka berhunting di google gimana sih model perhitungannya. Ternyata eh ternyata ada bungannya heheh itulah yang terlupa dari saya bahwa ada bunga yang harus di tambahkan dalam proses pengajuan KPR. Ya itulah yang membuat angka pembayaran perbulan yang membuat lebih besar dari perkiraan yang telah saya hitung.
So jika ingin membeli rumah proses awal adalah persiapan dananya, hati dan pikiran apakah mencukupi dihitungan dengan penghasilan perbulan kita dan pelbagia kejutan yang akan anda peroleh heheh. Jika belum malah akan muncul ada kekecewaan yang akan anda peroleh heheh. Bukan berarti saya menakuti, cuman memberikan gambaran yang saya peroleh dan bagaimana menyikapi masalah tersebut, jika takut terus maka kita tidak pernah maju, jika kita berani juga jangan asal berani tapi juga harus diperhitungkan agar tidak terperosok nantinya
No comments:
Post a Comment