Facebook pasti semua orang sudah mengenalnya. Ya situs jejaring sosial yang sedang rame-ramenya saat ini, dari anak kecil sampai orang tua pun terkena sindrom facebook. Bayangkan saja tukang bakso, tukang becak pun tak mau ketinggalan dengan namanya facebook. Ada yang unik juga yang kreatif dengan memasarkan jasanya di facebook, seperti tukang becak yang berada di jogja saya lupa siapa. Dia pernah masuk dalam kolom berita.
Saya akui bahwa facebook juga mempengaruhi saya. Saat dahulu saat muculnya di Indonesia saat dan teman-teman tertarik untuk mencobanya. Dahulu sebelum terkenal masih menggunakan friendster. Heheheh saat itu facebook belum diblok dikantor, cuman berhubung lama kelamaan kok banyak menghabiskan bandwidth internet so akhirnya ditutup juga.
Klo dulu diingat-ingat tiap menit, bahkan tiap setiap ada sesuatu yang menurut hati kurang sreg langsung saja update status di facebook. Entah kenapa ya mengupdate status kita di facebook saat itu suatu yang menyenagkan, misalnya saja update status "lagi di Starbucks" buih bangga sekali klo dicommentni ma temen-temen sampai dengan beberapa halaman.
Nah sekarang kok merasa g penting banget mengupdate sesuatu di facebook, seolah-olah kita ingin selalu eksis didunia maya. Wkakkak tapi sekarang saya jadi penikmat membaca status-status teman-teman saya. Saat membaca status-status mereka kadang pingin tertawa saja, kadang ingin memberikan support, kadang isinya ada yang berkeluh kesah dengan problema kehidupannya. Misal "dasar g kapok-kapok ya mengulangi kesalahan yang sama", ada juga yang berharap akan cintanya like "I always love you", kadang ada juga yang bikin ngakak juga sih "hi di add ma cow hi takut"(soalnya sama2 cow wkakkak ) takut yang add manusia homo wkakka.
Wajar saja beberapa waktu lalu, sejujurnya dah lama banget ni berita klo ada perusahaan menilai dari calon pelamarnya dari facebook. Klo menurut saya g salah karena secara tidak langsung dari facebook orang dapat menilai kepribadian
seseorang yang mengupdate status.
Facebook juga menyediakan penggunanya untuk membuat group sendiri, dan yang bikin miris hati saya ada juga group pasangan homo dan lesbi. WTF jaman makin gila aja sekarang sedikit demi sedikit semua kebobrokan juga bisa diungkapkan disini secara tidak langsung dan tidak sadar.
Facebook oh facebook bagaikan dua sisi mata uang. Ada sisi positif yang bisa mempererat tail silahturahmi dan aja sisi negatifnya juga mulai dari twaran jasa yang g bener hingga group-group yang nyeleneh-nyeleneh yang telah keluar kodartnya.
No comments:
Post a Comment