Hari minggu merupakan hari bersama istri dan anak. biasanya sebelum pindah kerumah baru, kami sekeluarga pergi kepasar pagi. Disana berbagai macam pedagang ada, mulai yang berjualan makanan, onderil sepeda, baju hingga perabot rumah. Untuk yang terakhir sih sudah jarang ada.
Besepeda pada minggu kemarin sih awalanya tidak ada rencannya hanya saja dalam hati kapan lagi untuk bersama-sama, sambil meningmati udara pagi yang masih segar dan indahnya persawahan. Maklum walau saya tinggal di Surabaya masih ada lo persawahan yang masih luas dan udaranya g kalah sejuk dari pengunungan. Malah hidup kami serasa di desa.
Ok kembali ke topik, setelah semua persiapan sudah siap maka kami sekeluarga berangkat untuk bersepeda. Tujuan awal sih pingin menikmati udara pagi dan liat tanaman, sapa tau ada yang bisa jadi tambahan koleksi buat taman. Setelah melewati beberapa pedangan tanaman, saya merasa capek, berhubung 1 sepeda diisi 3 orang. Bergantilah posisi sekarang yang mengayuh istri saya hingga kami bertemu dengan penjual nasi krawu.
Weh dengan sekejap istri ane tertarik dengan nasi krawu, tanpa pikir pajang diarahkanya kepada penjualan nasi krawu tersebut. Ane tanya "tumben kok langsung" dengan entengnya dijawab "pingin coba dan pingin tau gimana sih rasanya nasi krawu", oooo pantesan langsung di tujukan ke sang penjual. Yah itung-itung sambil istirahat, setelah beli nasi krawunya selesai perjalanan dilanjut dengan posisi pengayuhnya sekarang berganti menjadi ane.
Berhubung saat berangkat belum pada makan, maka diputuskan untuk kembali saja a.k.a pulang. Sesamapi dirumah langsung saja bersantap ria dengan nasi krawu. Wah ternyata enak juga rasa nasi krawu itu. Isinya berupa serundeng manis(merah), serundeng asin (kuning), empal suwir dan sambel. Harga yang dijual sebesar Rp 8.000. Hmm hari minggu yang dinikmati dengan bersepeda dan nasi krawu dengan keluarga.
Minggu depan sudah ada target ingin mencoba nasi gudeg yang kemarin minggu kita lewati.
Perhatian blog ini hanya untuk ngiseng2 pemiliknya jika ada nama karakter yang sama mohon dimaafin aja ya, oh ye sekalian buat ngisi waktu nganggur juga @_@
Sunday, September 18, 2011
Friday, September 16, 2011
PES 2011
PES tau Pro Evolution Soccer 2011 merupakan game pesaing dari FIFA 2011, beberapa hari yang lalu ane baru saja bernostalgia dengan permainan ini walua ini merupakan game baru tapi sebelumnya ane bermain dengan versi yang jauh dibawah PES 2011.
Setelah sekian lama tidak bermain PES dan berhubung ada yang waktu luang maka ane coba untuk mencoba permainan ini yang grafiknya tentu lebih bagus dari versi-versi sebelumnya. Setelah prepare dan terinstall di komputer saat di coba. Hem... tidak mengecewakan sama sekali ternyata memainkannya cuman di butuhkan spec komuter yang lumayan tinggi.
Untuk bisa menggunakan atau memainkan game ini di PC temen-temen, diperlukan
1. satu OS berupa XP sp3/Vista/7
2. Komputer dengan campuran Processor Intel IV 2.4 GHz dan kawan (bisa juga pake AMD heheh) Remoneded pake AMD terkenal bandelnya heheh).
3. Memory cukup 1 GB (Kurang dari itu bisa main kok tapi kurangnya jangan banyak2, tempat ane
memory share ama VGA masih bisa main)
4. VGA minimal punya menimal 256 MB udah terbukti pake on board VGA bisa asal chipset di komputer pake nvidia / ATI Radeon.
5. Komputer udah ada Direct 9.0 c
6. Siapkan Mouse dan Keyboard or bisa juga pake joy stick.
Oh ya di dalam PES 2011 ini seperti PES sebelumnya cuman ada banyak perbaikan (maklum terakhir main pake versi jadul), terutama pada strategy permainan, managerial tim dan banyak lagi. Bisa di bilang ini perpaduan antara mangerial tim sekaligus pemain di lapangan.
Pada saat bermain pertama kali tanpa adanya PATCH a.k.a perbaikan dan penambahan fitur kita akan bermain dengan bawaan dari vendornya. Nama pemain, klub dan stadion masih tidak sama dengan nama aslinya, sebagai contoh Manchester City di bawaan aslinya menjadi Man. Blue dan lain-lain.
Overal dari keselurahan game ini lebih bagus dari pada game-game sebelumnya, dari grafik, tingkat kesulitan permainan yang lebih rumit dari sebelumnya bisa dibilang ada peningkatan dari kemampuan yang hampir menyerupai permainan aslinya.
Untuk yang berminat bisa mengunduh filenya di sini. Untuk update patch dan permasalahan pemasangan pacth akan ane bahas dengan judul yang berbeda. Oh ya untuk PES 2012 sudah ada demonya.
sumber dari:
wiki
idws
Thursday, September 15, 2011
HIdup dengan Mertua
Ini sedikit curcol dari ane tentang hidup baru ane dengan mertua. Semoga ini terjadi pada ane dan tidak terjadi pada pasangan lain yang ikut dengan mertua, terkadang jauh lebih makan hati dari pada enggaknya, dan akan banyak perubahan dalam kehidupan rumah tangga kita.
Pengalaman baru dalam hidup ane, yang selama ini hanya hidup dengan istri dan anak ane, sekarang dalam keluarga ane bertambah satu orang lagi mertua ane, lebih tepatnya bapak mertua ane. Pada awalnya hidup tanpa ada orang lain yang ikut campur tangan dalam kehidupan rumah tangga dan hanya di handle oleh saya dan istri terasa nyaman, karena pola pikir hampir sama dan berjalan sesuai dengan rencana.
Setelah bapak mertua ane datang dan hidup bersama kami, kok ada perubahan secara signifikan terutama istri ane yang lebih defensif terhadap bapaknya. Perubahan itu jelas tidak bisa ditutupi, misalnya yang biasanya ceria ini lebih murung, biasa bercerita klo ada masalah ini tidak bercerita sama sekali. Satu hal yang saya tangkap kok jadi pingin berkuasa ya dalam keluarga ane, mulai dari anak ane yang pingin dikuasai untuk diawasinya.
Biasanya sih selepas pulang kantor ane dengan leluasa mau ngapain aja ama anak saya. Sekarang jauh berkurang, padahal moment pulang kantor adalah waktu untuk bertemu dan bermain dengan anak dan istri. Jadi seolah-olah ada tembok pembatas yang amat jelas dimana seolah-olah dibatasi dengan anak. Ada kalanya ingin bertanya dalam hati kok bisa begitu ya, akhirnya pingin tau kenapa kok bisa begitu. Setelah ditanya oleh istri sih "Kasihan pulang kantor kan capek", bener sih cumankan waktu yang ditunggu kan bertemu dengan anak.Setelah di beri penjelasan sih awalnya sih ok2 aja, kadang kok kumat lagi padahal sudah diberi pengertian. Ya mungkin juga pingin bermain dengan cucu tapi kadang tidak melihat situasinya bisa dibilang "yang penting gue" haduh.
Kasus lain lagi, bagaimana menjalankan tugas-tugas rumah. Pada awalnya saat pulang dari kantor rumah udah beres pelatran sudah disiram dll sudah beres cuman kok istri ane kok lebih kliatan capek dari bisanya. Nah baru keesokan harinya baru tau ternyata yang siram2 depan bukan istri ane tetapi mertua ane dan anehnya barang-barang g balik ketempat setelah selesai, mulai dari selang yang beserakan, sandal-sandal jadi basah semua, lantai teras kok basah g dipel ditinggal gitu aja, ternyata yang beres2 setelah itu istri ane weh gini tho pantesan.
Sisi baiknya sih ada kadang beli-beliin sesuatu buat cucunya sih g masalah, cuman terkadang ane g kuat klo bilang yang udah macem-macem. Entar tak beli kan ini dan itu hadeh kayak ane ini g mampu untuk membelikan. Terkadang sampai dalam hati benerkan ane g mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga ane, kok mertua ane selalu bilang begitu pas ada ane ya.
mungkin cukup sekian dulu deh curcol ane, takutnya ntar semua kejelekan mertau ane terungkap. Mungkin ada yang bisa bantu dengan cara yang baik bukan dengan cara yang kasar. Cuman sekarang sudah ada perkembangan beliau sudah sedikit sungkan terhadap ane, mungkin perlu sedikit kesabaran dan tindakan yang lebih arif untuk menghadapinya.
Pengalaman baru dalam hidup ane, yang selama ini hanya hidup dengan istri dan anak ane, sekarang dalam keluarga ane bertambah satu orang lagi mertua ane, lebih tepatnya bapak mertua ane. Pada awalnya hidup tanpa ada orang lain yang ikut campur tangan dalam kehidupan rumah tangga dan hanya di handle oleh saya dan istri terasa nyaman, karena pola pikir hampir sama dan berjalan sesuai dengan rencana.
Setelah bapak mertua ane datang dan hidup bersama kami, kok ada perubahan secara signifikan terutama istri ane yang lebih defensif terhadap bapaknya. Perubahan itu jelas tidak bisa ditutupi, misalnya yang biasanya ceria ini lebih murung, biasa bercerita klo ada masalah ini tidak bercerita sama sekali. Satu hal yang saya tangkap kok jadi pingin berkuasa ya dalam keluarga ane, mulai dari anak ane yang pingin dikuasai untuk diawasinya.
Biasanya sih selepas pulang kantor ane dengan leluasa mau ngapain aja ama anak saya. Sekarang jauh berkurang, padahal moment pulang kantor adalah waktu untuk bertemu dan bermain dengan anak dan istri. Jadi seolah-olah ada tembok pembatas yang amat jelas dimana seolah-olah dibatasi dengan anak. Ada kalanya ingin bertanya dalam hati kok bisa begitu ya, akhirnya pingin tau kenapa kok bisa begitu. Setelah ditanya oleh istri sih "Kasihan pulang kantor kan capek", bener sih cumankan waktu yang ditunggu kan bertemu dengan anak.Setelah di beri penjelasan sih awalnya sih ok2 aja, kadang kok kumat lagi padahal sudah diberi pengertian. Ya mungkin juga pingin bermain dengan cucu tapi kadang tidak melihat situasinya bisa dibilang "yang penting gue" haduh.
Kasus lain lagi, bagaimana menjalankan tugas-tugas rumah. Pada awalnya saat pulang dari kantor rumah udah beres pelatran sudah disiram dll sudah beres cuman kok istri ane kok lebih kliatan capek dari bisanya. Nah baru keesokan harinya baru tau ternyata yang siram2 depan bukan istri ane tetapi mertua ane dan anehnya barang-barang g balik ketempat setelah selesai, mulai dari selang yang beserakan, sandal-sandal jadi basah semua, lantai teras kok basah g dipel ditinggal gitu aja, ternyata yang beres2 setelah itu istri ane weh gini tho pantesan.
Sisi baiknya sih ada kadang beli-beliin sesuatu buat cucunya sih g masalah, cuman terkadang ane g kuat klo bilang yang udah macem-macem. Entar tak beli kan ini dan itu hadeh kayak ane ini g mampu untuk membelikan. Terkadang sampai dalam hati benerkan ane g mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga ane, kok mertua ane selalu bilang begitu pas ada ane ya.
mungkin cukup sekian dulu deh curcol ane, takutnya ntar semua kejelekan mertau ane terungkap. Mungkin ada yang bisa bantu dengan cara yang baik bukan dengan cara yang kasar. Cuman sekarang sudah ada perkembangan beliau sudah sedikit sungkan terhadap ane, mungkin perlu sedikit kesabaran dan tindakan yang lebih arif untuk menghadapinya.
Wednesday, September 14, 2011
Barang yang dibeli pertama kali dengan uang sendiri
Hem..hem klo diingat ingat barang apa yang saat pertama kali dibeli dengan uang sendiri adalah Nintendo. Nintendo di beli dari hasil uang saku sekolah waktu SD ditambah dengan uang yang ane kumpulkan dari hari raya idul fitri. Harga Nintendo saat itu ane masih ingat seharga Rp 175.000 plus 5 atau 6 kaset gamenya.
Harga segitu pada jaman ane masih kecil sangatlah mahal, bayang kan saja beli bakso dengan Rp 500 saja sudah dapat banyak sekali dibandingkan saat ini. Boro2 dapat paling cuman dapat kuah ama pentol baksonya separo wkkakakkaka. Nintendo itu sebernarnya g murni-murni amat hasil kerja sih tapi dari uang saku dll hehe wajarlah masih umur segitu (SD) masak udah kerja. Mungkin laih halnya dengan orang lain mungkin dengan umur anak SD sudah ada yang bekerja membantu orang tuanya.
Hem ini seklumit cerita dari ane tentang barang yang pertama kali dibeli dengan uang sendiri, mungkin ada yang mau berbagi.
Harga segitu pada jaman ane masih kecil sangatlah mahal, bayang kan saja beli bakso dengan Rp 500 saja sudah dapat banyak sekali dibandingkan saat ini. Boro2 dapat paling cuman dapat kuah ama pentol baksonya separo wkkakakkaka. Nintendo itu sebernarnya g murni-murni amat hasil kerja sih tapi dari uang saku dll hehe wajarlah masih umur segitu (SD) masak udah kerja. Mungkin laih halnya dengan orang lain mungkin dengan umur anak SD sudah ada yang bekerja membantu orang tuanya.
Hem ini seklumit cerita dari ane tentang barang yang pertama kali dibeli dengan uang sendiri, mungkin ada yang mau berbagi.
Tuesday, September 13, 2011
Akhirnya Beli Rumah
Awalnya sih ane dan istri dalam waktu dekat belum ada rencana beli rumah, karena tabungan yang ada belum memadai, tapi setelah kehadiran si mungil nadjwa, beli rumah menjadi prioritas utama termasuk sekolah dan kesehatan si kecil. Tapi Tuhan memberikan kemudahan kepada kami sekeluarga untuk bisa membeli rumah yang layak untuk si kecil dengan jalan yang tidak disangka-sangka.
Bantuan itu datang dari mertua ane, yang saat itu berkunjung, plus jalan-jalan disekitar daerah kontrakan ane, yang notabenenya deket dengan kantor ane. Setelah berdikusi dengan ane plus istri sih awalnya tidak mengungkapkan secara langsung untuk membantu untuk membelikan rumah, hanya cerita klo ada perumahan baru dan harganya terjangkau. Saat itu dengan entengnya ane dan istri sih mengatakan belum sanggup membeli rumah dengan harga "segitu". Akhirnya percakapan tidak berlanjut hingga kunjungan beberapa bulan berikutnya.
Pada kunjungan berikutnya kita berdua, ane dan istri dikasih mandat untuk mencari-cari info tentang rumah yang harganya lebih terjangkau dari segi harga dan angsuran perbulannya. Ok mandat itu dijalakan dengan mencari beberapa info baik datang secara langsung ke TKP maupun secara online. Akhirnya kami berdua menemukan apa yang dicari, ternyata eh ternyata tempatnya g jauh dari kontrakan ane, cuman banyak yang g tau, karena daerah sudah masuk area perkampungan (soalnya ane tau perumahan baru jarang banget di area kampung melainkan daerah baru bekas sawah atau rawa).
Info sudah ditangan, maka dilaporkan pada pemberi mandat, bahwa kami berdua telah menemukan apa yang dicari (halah kayak detektif). Kami berdua sih sudah terasa akan di bantu untuk membelikan rumah, tapi belum ada kalimat pengesahnya, hanya tersirat belum tertulis hehehhe.
Pada bulan berikutnya barulah terealisasi kenyatan untuk beli rumah, tapi kendala yang dihadapi tidak semudah yang di perkirakan. Rumah yang di beli yang awalnya di janjikan 4-5 bulan bisa di tempati ternyata molor hampir 2 tahun. Ternyata eh ternyata ada masalah keuangan dengan develpoernya, berbagai cara sih ditempuh untuk mempercepat pembangunan rumah, mulai dari membayar sebagian dana, cek setiap hari ke TKP dan bagaimana caranya membuat developernya sedikit sungkan terhadap kita hehehe.
Akhirnya setelah hampir dua tahun menunggu kami sekluarga bisa menempati rumah baru kami, walau belum lunas (kurang bayar cicilan bank heheh). Alhamdulillah itu yang bisa terucap.
Bantuan itu datang dari mertua ane, yang saat itu berkunjung, plus jalan-jalan disekitar daerah kontrakan ane, yang notabenenya deket dengan kantor ane. Setelah berdikusi dengan ane plus istri sih awalnya tidak mengungkapkan secara langsung untuk membantu untuk membelikan rumah, hanya cerita klo ada perumahan baru dan harganya terjangkau. Saat itu dengan entengnya ane dan istri sih mengatakan belum sanggup membeli rumah dengan harga "segitu". Akhirnya percakapan tidak berlanjut hingga kunjungan beberapa bulan berikutnya.
Pada kunjungan berikutnya kita berdua, ane dan istri dikasih mandat untuk mencari-cari info tentang rumah yang harganya lebih terjangkau dari segi harga dan angsuran perbulannya. Ok mandat itu dijalakan dengan mencari beberapa info baik datang secara langsung ke TKP maupun secara online. Akhirnya kami berdua menemukan apa yang dicari, ternyata eh ternyata tempatnya g jauh dari kontrakan ane, cuman banyak yang g tau, karena daerah sudah masuk area perkampungan (soalnya ane tau perumahan baru jarang banget di area kampung melainkan daerah baru bekas sawah atau rawa).
Info sudah ditangan, maka dilaporkan pada pemberi mandat, bahwa kami berdua telah menemukan apa yang dicari (halah kayak detektif). Kami berdua sih sudah terasa akan di bantu untuk membelikan rumah, tapi belum ada kalimat pengesahnya, hanya tersirat belum tertulis hehehhe.
Pada bulan berikutnya barulah terealisasi kenyatan untuk beli rumah, tapi kendala yang dihadapi tidak semudah yang di perkirakan. Rumah yang di beli yang awalnya di janjikan 4-5 bulan bisa di tempati ternyata molor hampir 2 tahun. Ternyata eh ternyata ada masalah keuangan dengan develpoernya, berbagai cara sih ditempuh untuk mempercepat pembangunan rumah, mulai dari membayar sebagian dana, cek setiap hari ke TKP dan bagaimana caranya membuat developernya sedikit sungkan terhadap kita hehehe.
Akhirnya setelah hampir dua tahun menunggu kami sekluarga bisa menempati rumah baru kami, walau belum lunas (kurang bayar cicilan bank heheh). Alhamdulillah itu yang bisa terucap.
Subscribe to:
Posts (Atom)