Pengalaman dalam mengambil keputusan dalam kondisi marah sering saya alami, bukannya menjadi penyelesaian masalah malah menjadi masalah baru dari keputusan yang diambil. Kondisi seseorang saat marah atau emosi lebih condong kepada suara hati dari pada akal pikiran. Jika sudah pada kondisi seperti ini suara hati yang di liputi emosi akan mengambil kontrol diri seseorang sehingga keputusan yang di ambil hanya demi kepuasan batin.
Kepuasan batin dari pengambilan keputusaan kadang kala tepat kadang kala malah menjadi timbulnya masalah baru kedepannya. Pengalaman saya lebih banyak menghasilkan masalah baru ketimbang tepatnya. Bisa dikatakan puas sih puas tapi efek kedepannya jauh lebih berbahaya. Contoh saat di jalan saya sedang berkendara ada orang yang berkendara ceroboh dan saya ingin memperingatkannya (karena hati panas), udah puas dengan memperingatkan pengendara lain eh malah orang yang ikut dengan saya malah tidak nyaman.
Banyak kasus juga sih saat marah karena tidak cocok dengan pendapat orang, trus coba untuk memaksakan pendapat tanpa berfikir, bukannya selesai malah berantem hehehe. Ya jadi untuk mengambil suatu keputusan perlu dengan kepala yang dingin dan hati yang tenang. Ada kalanya menemui kondisi pada saat kondisi marah dan harus segera mengambil keputusan, mungkin anda perlu waktu maksimal 1 menit untuk menenangkan hati anda dan cobalah berfikir jernih dan kemudian ambilan keputusan dengan hati yang tenang.
Perhatian blog ini hanya untuk ngiseng2 pemiliknya jika ada nama karakter yang sama mohon dimaafin aja ya, oh ye sekalian buat ngisi waktu nganggur juga @_@
Sunday, April 28, 2013
Wednesday, April 10, 2013
Jalan Oh jalan
Permasalah jalan bukan lah masalah sepele dikota besar macam Surabaya ini. Jalan berlubang dan mengenang sedikit saja bisa menjadikan faktor penyebab terjadinya kemacetan n juga kecelakaan.
Sebagai contoh ni daerah saya sekarang juanda arah betro wuih klo pagi berangkat kerja ama pulang kerja macetnya minta ampun. Apa sih penyebabnya klo bukan jalan lubang-lubang apa lagi sih. Padahal kapan hari udah makan korban mobil, bannya rusak.
Bisa dibayangin pas ujan jalan tergenang g tau ada lubang segede pulau plus dalamnya 30 cm, Bruak rusak sudah tu kendaraan. Untungnya tidak ada dari pengguna sepeda motor, bisa langsung terjungkal.
Saya g tau ya kenapa sekarang kok pemerintah g peduli ama kenyamanan pengguna jalan. Dulu masih jaman sembako masih murah jalan selalu di perhatikan (ga tau klo di pelosok).Coba klo diperhatikan klo jalan bagus pasti perekonomian bagus. Kenapa bisa begitu , coba berapa uang yang dikeluarkan untuk bbm saat kondisi macet, mana macetnya bisa berjam2 dibandingkan klo jalan lancar dan baik (case ini jika jalan berlubang). Cost untuk biaya perjalanankan bisa ditekan.
Trus klo sekarang ane liat klo ngaspal jalan kliatannya asal. Dulu klo liat orang ngaspal jalan jalan yang paling tengah lebih tinggi dari jalan sebelah pinggir.
Mungkin ini yang bikin jalan awet ya karena jalan g tergenang air ditengahnya, melainkan lari kepinggir jalan atau biasa di sebut bahu jalan. Nah sekarang model cara aspalnya kliatannya asal nempel tapi g di perhitungkan arah airnya saat ujan kemana, malah beberapa kali liwat jalan yang habis di aspal jalan bagain tengahnya yang sering tegenang n beberapa waktu kemudian udah bolong2 lagi.
Ya semoga ada perhatian lebih aja deh dari yang bersangkutan.
Labels:
Transportasi
Subscribe to:
Posts (Atom)