Thursday, September 30, 2010

Facebook

Facebook pasti semua orang sudah mengenalnya. Ya situs jejaring sosial yang sedang rame-ramenya saat ini, dari anak kecil sampai orang tua pun terkena sindrom facebook. Bayangkan saja tukang bakso, tukang becak pun tak mau ketinggalan dengan namanya facebook. Ada yang unik juga yang kreatif dengan memasarkan jasanya di facebook, seperti tukang becak yang berada di jogja saya lupa siapa. Dia pernah masuk dalam kolom berita.

Saya akui bahwa facebook juga mempengaruhi saya. Saat dahulu saat muculnya di Indonesia saat dan teman-teman tertarik untuk mencobanya. Dahulu sebelum terkenal masih menggunakan friendster. Heheheh saat itu facebook belum diblok dikantor, cuman berhubung lama kelamaan kok banyak menghabiskan bandwidth internet so akhirnya ditutup juga.

Klo dulu diingat-ingat tiap menit, bahkan tiap setiap ada sesuatu yang menurut hati kurang sreg langsung saja update status di facebook. Entah kenapa ya mengupdate status kita di facebook saat itu suatu yang menyenagkan, misalnya saja update status "lagi di Starbucks" buih bangga sekali klo dicommentni ma temen-temen sampai dengan beberapa halaman.

Nah sekarang kok merasa g penting banget mengupdate sesuatu di facebook, seolah-olah kita ingin selalu eksis didunia maya. Wkakkak tapi sekarang saya jadi penikmat membaca status-status teman-teman saya. Saat membaca status-status mereka kadang pingin tertawa saja, kadang ingin memberikan support, kadang isinya ada yang berkeluh kesah dengan problema kehidupannya. Misal "dasar g kapok-kapok ya mengulangi kesalahan yang sama", ada juga yang berharap akan cintanya like "I always love you", kadang ada juga yang bikin ngakak juga sih "hi di add ma cow hi takut"(soalnya sama2 cow wkakkak ) takut yang add manusia homo wkakka.

Wajar saja beberapa waktu lalu, sejujurnya dah lama banget ni berita klo ada perusahaan menilai dari calon pelamarnya dari facebook. Klo menurut saya g salah karena secara tidak langsung dari facebook orang dapat menilai kepribadian
seseorang yang mengupdate status.

Facebook juga menyediakan penggunanya untuk membuat group sendiri, dan yang bikin miris hati saya ada juga group pasangan homo dan lesbi. WTF jaman makin gila aja sekarang sedikit demi sedikit semua kebobrokan juga bisa diungkapkan disini secara tidak langsung dan tidak sadar.

Facebook oh facebook bagaikan dua sisi mata uang. Ada sisi positif yang bisa mempererat tail silahturahmi dan aja sisi negatifnya juga mulai dari twaran jasa yang g bener hingga group-group yang nyeleneh-nyeleneh yang telah keluar kodartnya.

Monday, September 27, 2010

Jadi MC

Bueh ini bener-bener pengalaman seumur hidup saya jadi seorang MC. Padahal saya ini seorang yang demam panggung disuruh jadi MC. Kejadian sih saat mau lebaran ada telpon ke ruangan bahwa saya diserahi tugas untuk jadi MC acara halal bihalal, bueh kayak kesambar petir disiang bolong yang cerah. Dalam hati sih sapa ya kok tiba-tiba saja saya terpilih sebagai MC, dengan lapang dada saya berusaha menerima tugas ini sebagai tantangan yang menyenangkan.

Biasaya klo saya disuruh maju kedepan untuk menjelaskan sesuatu pasti ujung-ujungnya ada kejadian yang aneh, entah tiba-tiba ngeblank sendiri. Kadang lupa topik apa yang akan disampaikan. Dulu saat akan maju tugas akhir 1 minggu sebelumnya kata temen saya kayak orang stress, muka ditekuk sana dan sini heheh. Saya sendiri juga heran kenapa tiap akan maju kedepan, jadi hilang kepercayaan diri saya.

Nah berhubung menjadi MC pada acara halal bihalal dikantor jadi tantangan saya untuk merubah paradigma diri saya jika maju kedepan pasti akan grogi. Jadi moment ini saya berusaha untuk merubah paradigma dalam diri saya itu. Pada pertemuan-pertemuan awal sampai final akan dimulai acara masih ada rasa kepercayaan diri saya. Malah menurut saya performa saya saat itu lebih baik dari pada sebelumnya.

Bayangkan saja sebelum-sebelumnya setiap saya akan maju melakukan presntasi atau apa saja yang harus tampil kedepan stressnya akan mulai 1 minggu atau 2 hari sebelum hari H. Raut wajah biasanya cerah bisa kayak orang kehilangan sesuatu yang bikin orang yang melihatnya jadi takut wkakakka.

5 menit sebelum acara dimulai, semangat masih menggebu-gebu, masih bisa becanda denga orang lain, tapi jantung mulai berdetak lebih kecang. Penyebabnya juga belum diketahui heheh. Kadang dalam benak saya gimana nanti ya saat maju berhasil apa g? tapi pikiran tersebut bisa diminimalisir untuk berfikiran positif. Lagian kali ini tinggal baca naskah saja tapi harus bikin kata2 mungkin juga perlu sedikit improvisasi disana dan sini.

Jeng..jeng akhrinya acara dimulai, sebleumnya da masalah juga si ustadnya yang mau ngisi ceramah agama belum datang. Terpaksa deh cari cara agar acara tetep berjalan sekalian mengulur waktu. Untung banget deh rekan MC saya bisa mencairkan suasana, padahal dia awalnya juga grogi, tetapi bisa berhasil menguwasai keadaan. Lah malah saya yang jadi grogi g karu-karuan weleh untuk tertolong sama temen saya ini. Klo sama-sama grogi bisa ancur ni acara.

Saya bayangin ni acara perasaan kok g selesai-selesai padahal cuman sebentar saja, tapi rasanya kayak 1 hari g selesai-selesai. Kaki ini rasanya kaku, mau ngomong mulut ini rasanya kelu banget. Berusaha menenangkan diri dengan cara berkonstrasi keyang lain akhrinya sedikit berimprovisasi, tapi tetep saja grogi g ilang-ilang.

Akhirnya acara selesai g tau penilain orang terhadap saya. Biarinlah yang penting sudah berusaha. Tapi saya mohon maaf ya klo saya udah bikin kurang nyaman jika saya menjadi MC. Pada akhrinya tetep aja saya demam panggung. wa................ semoga tahun depan g terpilih jadi MC lagi.

Iron Man 2



Kapan hari tepatnya sih waktu masih bulan Ramadhan kemarin liat ni movie, lumayanlah menghilangkan penat seharian di kantor, sekalian nunggu buka puasa hehehe. Benernya ko di bioskop sih ni film udah tidak tayang, berhubung dapat filmnya dari temen ya lumayan lah bisa nonton dirumah. Menurut temen saya yang sudah menonton ini film efek dari gambarnya lumayan bagus dan ceritnya katanya sih bagus.

Penasaran sih akhirnya, yang katanya bagus, akhirnya browsing di google cari preview ni film. Menurut pandangan saya saat melihat previewnya sih saya sangat tertarik sehingga berusaha untuk mendapatkan ni film dari teman. Setelah sekian lama berjuang mendapatkannya (sedikit lebay gppkan heheh) akhirnya film Iron Man 2 ini nyampai juga di tangan saya. Walaupun sudah ditangan dan ingin menontonnya lah kok waktunya yang g ada, heheheh.

Setelah melalui perhitungan dan pemilihan waktu yang ada akhirnya menemukan waktu yang cucok untuk menontong ni film. Terpaksa sambil ngantuk-ngatuk setelah sholat sunah tawrah dan tada rusan ni film akhrinya tertonton juga, untungnya lagi besok hari minggu, jadi waktunya buanyak wkakakkaka.

Awal cerita sih tentang seseorang yang berada di Rusia yang dalam cerita ini adalah penemu pertama kali tentang energi yang digunakan oleh Iron Man itu sendiri. Saya lupa nama pemerannya klo g salah inget adalah bekas pamain zorro yang lama bukan antony banderas(klo salah benerin ya). Ceritanya anak dari penemu ini ingin balas dendam kepada Iron Man yang telah menggambil atau bagaimana saya sendiri kurang jelas, mengenai teknologi yang di gunakan oleh si Iron Man.

Kesempatan itupun diperoleh saat mendapat tawaran dari salah satu saingan terdekat perusahaan yang di kelola oleh sang Iron Man. Finally dia membuat senjata yang modelnya mirip dengan Iron Man, tetapi dengan kendali alias robot. Masalah lain juga di hadapi oleh Iron Man sendiri yaitu tubuhnya mulai terracuni oleh alat yang berada dalam dadanya. Tiba-tiba saja ada agen lain yang entah dari mana datangnya memberikan obat yang mampu menghilangkan racun dari teknologi yang digunakan oleh Iron Man. Setelah Iron Man bisa mengatasi masalah tersebut peperangan dengan musuhya dari rusia dimulai. Cuman disini endingnya kurang greget banget deh.

Klo menurut saya sih keselurahan ceritanya saya kasih 6.5 dari 10, klo dibandingkan dengan Iron Man yang pertama ceritanya jauh lebih menarik yang pertama dari pada Iron Man yang kedua ini. So ini penilaian saya tentang film Iron Man 2.

Sunday, September 26, 2010

Berita itu Fitnah, Berita itu berisi Pandangan Negatif

Pemikiran ini berasal dari pemikiraan saya sendiri, yang akhir-akhir ini jika melihat berita di televisi kok jadi kayak ajang gosipnya dari pada fungsinya itu sendiri. Menurut saya berita itu memberikan informasi yang tidak diketahui oleh kalayak banyak, yang isinya berimbang tidak memihak, dan bukan berdasarkan opini saja melainkan berdasarkan fakta yang ada.

Beberapa hari ini melihat berita, bukan memberikan informasi yang berdasarkan fakta yang terjadi malah kebanyakan adalah opini-opini yang dimunculkan oleh para pencari berita. Jadi pertanyaan dalam benak saya apakah mereka ini sudah kehabisan berita yang akan dimuculkan, sehingga memunculkan isu-isu yang menurut saya bukan mementramkan si penerima berita melainkan memunculkan keresahan.

Misalnya pagi ini saat melihat berita pagi disalah satu televisi yang memberitakan masalah biaya baju seorang presiden yang bisa satu tahunnya bisa menghabisakan dana sekitar 800 juta. Klo bener tu menggunakan dana rakyat yang kebangetan lah klo tu dana yang dipake adalaha dana dia sendiri bukannya menjadi suatu fitnah, apalagi si reporter melakukan penusuran kepada toko penjahit yang menjadi langganan presiden. Lah yang menjadi pertanyaan saya ya bagiamana tu pegawai toko langganan tau uang mana yang dipakai bisa aja uang Presiden sendiri. Wah bener-bener jadi kok jadi ajang gosip bukan fakta.

Masih ingat dalam pikiran saya saat dulu ada bencana di Jogjakarta. Saat di sore hari ingin mengupdate informasi apa terbaru tentang kejadian bencana alam, lah kok menemukan yang dalam pikiran saya suatu yang tidak manusiawi. Bayangkan saja hanya untuk mengejar berita seorang wartawan dengan santainya mewawancarai seorang korban bencana alam yang sedang mencari keluarganya yang tertimbun tanpa memperhitungkan perasaan yang diwawancari. Apalagi saat menangis malah di zoom kemukanya. Sungguh terlalu menurut saya.

Berita di Indonesia ini klo diliat dari awal hingga acara berita paling-paling isinya yang memberikan informasi yang berguna itu tidak ada, bagaimana pengembangan iptek yang di peroleh, bagaimana mengatasai suatu masalah tidak ada. Berita di Indonesia hanya menampilkan dari satu sisi saja tidak dari 2 sisi, sehingga berita yang diperoleh kadang tidak berimbang sama sekali.

Apakah jurnalisme itu sekarang hanya untuk mengejar target berita saja, untuk mengalahkan persaingan di dunia pertelevisian sehingga melupakan norma-norma yang ada? Apakah jurnalis sekarang lebih mementingankan berita yang diperolah tanpa memikirkan dampaknya? Klo bisa berita itu memberikan dampak yang bagus jangan hanya negatifnya saja. Jika ada berita kegagalan bagiamana sih mengatasi kegagalan itu, jangan hanya membloup saja ya diberikanlah solusi-solusi dengan mendatangkan pakar-pakar yang ahli dibidangnya.

Saya berharap jurnalisme yang sekarang sudah masuk kedalam dunia Kebebasan Pers ini tidak kebablasan dalam memperoleh kebebasannya. Semoga mereka masih mengingat norma-norma dalam jurnalisme, sehingga mengahasilkan berita yang sehat, tidak dari satu sisi saja melainkan 2 sisi yang berimbang.

Sunday, September 19, 2010

Back Again heheh...

Hampir sebulan ga update blog nih hehehe.., sejak mau memasukki akhir Ramadhan kemarin sampek sekarang baru niat lagi ngisi ini blog. Wuih sebenernya kemarin-kemarin sih udah ada ide cuman g tau kenapa males banget buat ngisi ni blog. Pikiran buat persiapan lebaran, padahal juga g belaja apa-apa. Capek dipikiran adalah ngatur waktu buat mudik karena harus bagi waktu untuk keluarga besar istri dan keluarga besar dari saya.

Sebelumnya mau ngucapin MINAL AIDZIN WALFAIDZIN MOHON MAAF LAHIR BATIN, semua kesalahan dari kata-kata yang susah dicerna sampai dengan kata-kata yang membuat hati terluka hehehe.

Cukup sekian dulu deh ntar bikin lagi....back ngoding lagi heheehhe